Perayaan Misa Rabu Abu di Komplek Strada Bhakti Utama pada tanggal 6 Maret 2019 . Perayaan Misa dimulai pada pukul 07.30 WIB yang dipimpin oleh Romo Antonius Wahyudianto SX diiringi dengan rintik rintik hujan dimana berkat Tuhan juga ikut mengiringi awal dari masa pertobatan (  retreat agung ) kita. Air bisa dimaknai sebagai penyuci hati dan diri kita di masa tobat ini.

 

FOTO 1

 

Orang beriman yang menyadari atas kesalahan dan dosa-dosanya berusaha untuk mengungkapkan penyesalan dan mohon belas kasihan Tuhan serta berusaha membangun sikap tobat dan menaruh cinta kasih kepada sesame, lingkungan sekitar dan Tuhan. Dalam masa prapaskah yang diawali dengan Rabu abu dengan penandaan abu di dahi serta berpantang dan berpuasa, merupakan tanda tobat dalam Kitab Suci. Melalui masa Prapaskah tahun ini Gereja mengambil tema “ Amalkan Pancasila, Kita Berhikmat Bangsa Bermartabat”.  Pada permulaan Prapaskah ini dahi kita akan ditandai dengan abu sebagai tanda bahwa kita menyadari akan kelemahan dan dosa-dosa kita. Maka kita harus bertobat dan memohon pengampunan Tuhan. Iman akan Tuhan membawa kita menerjang maut menuju hidup yang kekal bersama Tuhan.  Maka agar masa puasa dan pantang sunguh-sungguh menjadi masa pertobatan kita marilah meninggalkan cara hidup lama dengan mengenakan cara hidup baru. 

 

DSC_5090

 

Dalam perayaan misa Rabu abu pada tahun ini Komplek Strada Bhakti Utama mengajak seluruh umat lingkungan  disekitar sekolah dan mengikutsertakan umat yang menyandang disabilitas dan para lansia.

 

FOTO 6
 

FOTO 5

 

Umatpun sangat antusias dalam mengikuti perayaan Misa Rabu abu tahun ini walaupun hujan turun selama perayaan Misa berlangsung. Bapak-bapak prodiakon pun tetap semangat memberikan pelayanannya, begitu juga para putra dan putri altar.

FOTO 4

 

Guru dan Karyawan beserta para siswa mengikuti perayaan Misa Rabu abu dengan tertib dan hikmat untuk menerima abu di dahi mereka masing-masing yang diberikan oleh Pastor dan Prodiakon.

 

DSC_5122
 

DSC_5091
Sebarkan artikel ini